Mataram NTB - Provinsi Nusa Tenggara Barat siap dijadikan sebagai daerah pengambilan data iklim terbesar di Asia Tenggara.
Kesiapan Provinsi NTB tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menerima presentasi John Laurence Higson selaku
Baca juga:
Wagub NTB Minta Para Santri Cegah Nikah Dini
|
Direktur PT. Eco Solutions Lombok di Ruang Kerja Wagub, Kamis (30/6).
Audiensi Higson sendiri kepada Wagub NTB guna mempresentasikan proyek Alas Strait Climate Alliance bersama (ASCA) PT. ESL.
"We are ready, " ucap Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub.
Dikatakan Ummi Rohmi, kesiapan tersebut merupakan bentuk nyata Provinsi NTB yang selalu konsen terhadap isu lingkungan. Sejalan dengan misi NTB Asri dan Lestari untuk mewujudkan NTB Gemilang.
Sementara itu, kedatangan John Higson bersama timnya untuk memaparkan berbagai program terkait lingkungan dan pembangunan berbasis rendah karbon di Provinsi NTB yang akan menjadi daerah prioritas pendanaan FCDO untuk proyek Alas Strait Climate Alliance.
PT ESL telah mengusulkan ke lembaga donor atas nama proyek ASCA lebih dari 100 unit peralatan stasiun cuaca yang akan disebar di wilayah agroforestry dan smart farming NTB.
Dari 100 unit stasiun cuaca, 5 diantaranya sudah tiba sebagai tahap awal pengiriman. Hal ini akan menjadikan NTB sebagai daerah pengambil data iklim terbesar di Asia Tenggara. Sponsorship ini adalah melalui kerjasama dengan Pessl Instrument-Austria yang merupakan mitra dari PT ESL.
Dijelaskan Higson, mereka akan datang ke NTB pada tanggal 11-15 Juli untuk memasang 5 stasiun cuaca pertama dan memberikan training untuk pejabat pemerintah NTB dan Dosen UNRAM serta UNRAM tentang cara penggunaan alat tersebut.(Adb)