Mataram NTB - Setelah kurang lebih Dua tahun memimpin Diresnarkoba Polda NTB, Kombes Pol Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf SIK atau yang kerap disapa Kaka Helmi kini telah meninggalkan Polda NTB untuk melanjutkan tugas negara di Polda Sulawesi Tengah (Sulsel).
Meninggalkan Polda NTB menyisahkan kesedihan mendalam bagi seluruh Keluarga Besar Wartawan Hukrim Polda NTB yang jumlahnya sekitar 60 orang.
"Kami sangat merasa Kehilangan sosok pemimpin, contoh baik yang di suguhkan oleh beliau begitu banyak sehingga banyak pelajaran yang dapat kami peroleh untuk menyempurnakan ketidak fahaman kami tentang beberapa hal. Dan ini banyak kami dapat dari diri beliau, "ungkap Made Jurnalis TVRI NTB yang telah bersamanya sejak menginjak Polda NTB pertama kali, (14/07).
Selain itu Made juga menyebutkan bahwa bukan hanya sifat-sifat baik yang dipertontonkan, dalam memenuhi kebutuhan kami selaku wartawan (jurnalis) pun beliau adalah salah satu narasumber yang siap selalu kapanpun wartawan membutuhkan berita, membutuhkan konfirmasi atau klarifikasi apapun seputar tugasnya sebagai Direktur Narkoba di Polda NTB.
Bukan itu saja ucap Pria yang telah bergelut didunia jurnalis semenjak dekade 90an ini, sosok Helmi yang kini telah memimpin Ditreskrisus di Polda Sulsel itu sangat maksimal dalam penanganan bahkan pengungkapan kasus-kasus Narkoba. Dan terhitung selama dirinya bertugas sebagai Diresnarkoba Polda NTB sudah kurang lebih 9 bandar Besar telah berhasil diringkus dan bahkan 2 diantaranya berhasil dikembangkan denga TPPU.
"Hasil pengungkapan cukup luar bisa, tercatat mengalami peningkatan baik terduga pelaku yang tertangkap maupun barang bukti narkoba berupa sabu yang berhasil disita dibandingkan tahun-tahun sebelum beliau (Kaka Helmi), "pungkas Made.
Hampir senada dengan wartawan Radar NTB Maman yang kerap dipanggil MOKAS oleh rekan seprofesinya menyatakan sangat merasa terharu dan kehilangan sosok yang mampu menghadirkan atmosfir baru dalam dunia jurnalistik.
Ini dikatakan Maman saat media ini mewawancara di sebua acara silaturahmi Media bersama Kabid Humas dan seluruh staf Humas Polda NTB di Restauran Grand Asri jl. Lingkar Utara kota Mataram, (14/07)
Ia menyebutkan Sosok Helmi merupakan contoh yang pantas ditiru, dia tegas, ulet dan pantang menyerah terutama dalam memberantas kebatilan khususnya.
Ia menunjukkan komintmen yang tinggi pada sebuah tugas yang diembannya. Beberapa kali terlihat dalam menyelesaikan tugasnya sebagai oknum pemberantas narkoba sangat konsisten, bila itu sebuah kebenaran maka beliau terus melakukannya dengan pantang menyerah.
Pengalaman saya melihat beliau semenjak menakhodai bagian Narkoba di Polda NTB dari awal menjabat sudah tidak lagi berbicara ons menyita narkoba jenis sabu tetapi berkilo-kilo sabu berhasil di sita dan dicegah peredarannya di wilayah NTB.
"Saya menghitung selama kurang lebih dua tahun ini beliau bersama tim nya menyita rata-rata 5-8 kilogram narkotika pertahun yang diselamatkan peredaran nya."jelas MOKAS.
Bila di hitung secara detil maka ada jutaan orang NTB yang terselamatkan dalam 2 tahun ini dari penggunaan narkotika baik itu jenis Sabu ataupun Ganja.
"Ketegasan yang dimilikinya lah yang membuat hasil kerjanya masuk dalam kategori saya sangat bagus, "tutup CEO Radar NTB Maman MOKAS.
Begitu pula dengan Harly, wartawan Lombok Post (cetak) ini mengatakan cukup sangat kehilangan sosok motivator bagi diri nya. Bekerja tegas, efektif dan gigih dalam menangani kasus narkotika di NTB sangat dirasakan. Ini terlihat dari hasil pengungkapan kasus narkotika sejak dirinya Mulai memimpin DitResnarkoba Polda NTB.
Komunikasi yang ia bangun dengan semua lembaga, masyarakat dan bahkan wartawan sangatlah baik, terbukti, bukan kami saja yang mengatakan kehilangan atas kepindahan Bang Helmi tetapi hampir seluruh wartawan Hukrim Polda NTB merasakan hal yang sama saat beliau melakukan Sertijab pada (11/07) lalu.
Disamping itu pola kepimpinannya sangat kekeluargaan, terlihat seluruh keluarga besar DitResnarkoba sangat kompak bekerja untuk memajukan satker yang dipimpinnya. Ini dibuktikan pada tahun 2021 lalu satker di Polda NTB (DitResnarkoba) ini mampu mengharumkan nama Polda NTB karena menjadi salah satu satker dari 3 satker Polda NTB penerima Piagam Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
"Suatu bukti nyata bahwa kinerja yang diturunkan kepada seluruh personil serta staf DitResnarkoba Polda NTB waktu itu sangat mendapat dukungan sehingga hasilnya terlihat melalui gelar DitResnarkoba Polda NTB terpilih sebagai Zona Integritas WBK. Menurut saya ini sebuah kemampuan yang dimiliki Leadernya, "tutup Harly.(Adb)