Lombok Tengah NTB - Luar bisa Pondok Pesantren ini terus berkembang dan maju. Semoga para guru yang mengelolanya terus diberikan kesehatan dan kekuatan dan panjang umur sehingga terus berjuang pada bidang pendidikan sosial dan dakwah.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M. Pd., pada peringatan Haflah Miladiyah yang ke-28 Pondok Pesantren NWDI Al Hananiyah Sebenge Panjisari Praya, (10/09).
"Kalian luar biasa, soleh dan solehah pintar bahasa Inggrisnya melihat kakak-kakaknya gunakan bahasa Inggris. Ini malah kalah dari Ummi, luar biasa, " sanjung Wagub.
Dilanjutkan Umi Rohmi sapaan akrab Wagub, inilah hikmah dan berkah sekolah di pondok pesantren mendapatkan ilmu yang lebih dibandingkan sekolah diluar pondok pesantren.
"Sungguh beruntung bagi orang tua yang menitipkan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan di pondok pesantren, " ungkapnya.
Ditambahkan Umi Rohmi, di pondok pesantren anak-anak memiliki dasar agama yang kuat, memiliki akhlak yang mulia mampu menguasai ilmu-ilmu umum, agama dan juga bahasa.
"Pondok pesantren sudah teruji karena para alumni disini sudah banyak yang jadi dokter, ulama, insinyur, TNI-Polri, pengusaha dan lain sebagainya. Jadi apa saja tidak bisa dihalangi karena kita lulusan pondok pesantren, " tuturnya.
Terkahir, Umi Rohmi mengingatkan kepada semua untuk terus menyemangati anak-anak untuk terus menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya. Jangan sampai anak-anak lemah semangatnya dalam menempuh pendidikan. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak sekolah karena banyak beasiswa disediakan pemerintah mulai dari S1, S2 dan S3 dalam negeri maupun luar negeri.
Saat yang sama, TGH. M. Syatibi, QH., S.HI., menyampaikan terimakasih kepada Wakil Gubernur bisa hadir ditengah-tengah kesibukan dalam mengabdi memimpin masyarakat NTB.
"Terimakasih Ummina, semoga selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam memimpin NTB sehingga harapannya bisa mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera, " ucapnya.
Disebutkan Pimpinan Pondok bahwa pihaknya mengelola pendidikan mulai dari TK Islam, SD Islam, MTs dan MA. Serta memiliki 400 lebih santri dan santriwati. Semuanya bernaung di Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama.
"Semoga dengan berada di dua naungan, Pondok Pesantren ini bisa diperhatikan oleh pemerintah, " tutupnya.(Adb)