Mataram NTB - Menghadapi Pemilu serentak 2024 mendatang diawal tahun 2022 ini sudah mulai terdengar isu-isu mengenai sosok yang ikut maju baik itu publik pigur yang telah punya nama besar di NTB maupun pigur-pigur pendatang baru di dunia politik .
NTB merupakan salah satu daerah yang cukup kaya dengan sosok-sosok yang tidak hanya mengantongi intlektual tinggi tetapi juga mempunyai pinancial yang cukup untuk maju sebagai wakil rakyat.
Terdiri dari dua pulau besar yaitu Lombok dan Sumbawa, NTB tidak heran kalau memiliki banyak stok calon wakil rakyat yang mampu menjadi jembatan penyampaian aspirasi melalui sosok yang di emban dan lolos sebagai wakil rakyat baik itu DPRD Kota/kabupaten dan DPRD Provinsi maupun DPR RI di senayan.
Pada tataran DPR RI Maka NTB memiliki dua Daerah Pemilihan (Dapil) yaitu Dapil NTB 1 pulau Sumbawa dan Dapil 2 Pulau Lombok yang keduanya sama-sama memiliki banyak sosok mempuni dan memiliki karakteristik pemilih yang berbeda-beda.
Berniat melakukan sebuah perubahan khususnya Pulau Sumbawa, Pengusaha muda sukses di Jawa Barat kelahiran Desa Labuan Kuris Kecamatan Lape Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) , Boris Syaifullah dipastikan akan terjun ke dunia politik pada tahun 2024 mendatang.
Kepastian akan majunya CEO PT BorSya Group disampaikan sebagai bentuk jawaban atas tanda tanya didalam masyarakat. Dirinya ingin membuat suatu perubahan baik pada tarap hidup masyarakatnya maupun intlektualnya.
"Saya mau dua-duanya jalan, pengusaha jalan, Politik Jalan juga agar mempunyai ruang yang cukup untuk melakukan terobosa-terobosan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sumbawa"jelasnya.
Boris Syaifullah mengatakan bahwa akan maju dalam pemilahan legislatif (pileg) 2024 lewat jalur Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI daerah pemilihan (Dapil) NTB 1 Pulau Sumbawa.
"Saya akan maju tahun 2024 nanti, " ucap pendiri Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang telekomunikasi atau SMK Borsya-Tel pertama di NTB tersebut, Sabtu (26/3/2022) malam.
Namun hingga kini kendaraan yang akan mengantar pria yang juga menjabat Ketua Komite Korea Kadin Kota Bandung ke Senayan masih dalam pertimbangan.
Menurut Boris bahwa ada dua partai politik yang sangat inten melakukan komunikasi dan tinggal menentukan sikap.
"Saya sudah memastikan bahwa nanti tanggal 8 bulan 9 untuk memastikan partai, itu antara kuning dan biru, "ungkapnya.
Namun apakah nanti akan memilih yang mana Nasdem atau Golkar, Boris punya pandangan terhadap masing masing parpol tersebut, dimana Nasdem punya kedekatan emosional sedangkan partai golkar sendiri dilihat dari trah keluarga dimana kakeknya pernah menjadi sekretaris golkar sumbawa.
"Saat ini masih melakukan diskusi-diskusi dengan banyak pihak untuk memilih salah satu dari dua partai yang saat ini memiliki hubungan baik, "pungkas Boris.(**)